Literasi Digital, Lansia, dan Konstruktivisme

Pendekatan Pembelajaran untuk Meningkatkan Resiliensi Para Imigran Digital

Authors

  • Yohanes Adven Sarbani Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
  • Heni Mulyati Masyarakat Antifitnah Indonesia (MAFINDO)
  • Santi Indra Astuti Universitas Islam Bandung

:

https://doi.org/10.9744/scriptura.14.1.72-81

Keywords:

Literasi digital, konstruktivisme, lansia, imigran digital, tular nalar – akademi digital lansia, MAFINDO

Abstract

Di era digital ini, lansia dapat masuk dalam kategori imigran digital menurut klasifikasi Mark Prensky (2001). Lansia yang terbiasa menggunakan teknologi analog, kini harus berhadapan dengan perkembangan teknologi digital, internet, teknologi mobile, bahkan serta aplikasi berbasis kecerdasaan buatan (Artificial Intelligence) yang begitu canggih dan pesat perkembangannya. Akibatnya, lansia seringkali membutuhkan upaya lebih keras dalam mempelajari dan menguasai teknologi digital. Penulis dalam penelitian ini tertarik untuk menjawab pertanyaan: Pendekatan pembelajaran apa yang sesuai untuk mengajari literasi digital para lansia sehingga mereka memiliki resiliensi di era digital ini? Tujuan dari artikel ini untuk melakukan studi pustaka mengenai pendekatan pembelajaran literasi digital bagi lansia. Penulis tertarik meng­kaji pendekatan konstruktivisme sebagai metode pembelajaran literasi digital bagi lansia. Konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan merupakan buah dari konstruksi pemikiran manusia. Sebagai pendekatan dalam pembelajaran, konstruktivisme meletakkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran. Peserta didik difasilitasi untuk aktif meng­konstruksi pengetahuan serta keterampilannya. Dengan paradigma dan karakteristiknya, pendekatan pembelajaran konstruktivisme dapat digunakan dalam pelatihan literasi digital bagi lansia. Terdapat lima tahapan rekonstruksi pemikiran dalam pendekatan konstruktivisme yaitu pendahuluan, eksplorasi, restrukturisasi, aplikasi, review dan evaluasi. Pembelajaran kelima tahapan ini akan mampu mendorong lansia untuk merekonstruksi pemikirannya serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait literasi digital sehingga meningkatkan resilensinya. Pendekatan konstruktivisme dapat digunakan program-program pendampingan lansia dalam mempelajari literasi digital, seperti Program Tular Nalar - Akademi Digital Lansia (ADL) yang digagas MAFINDO. Penelitian ini tidak menjabarkan teknik pembelajaran literasi digital berdasarkan tiga penggolongan lansia, melainkan melihat lansia secara umumnya.

References

Afrizal. (2018). Permasalahan yang dialami lansia dalam menyesuaikan diri terhadap penguasaan tugas-tugas perkem¬bangan¬nya. Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(2), 91-106.

Antara. (2023). Mafindo luncurkan program Tular Nalar Akademi Lansia. Retrieved from https://babel.antaranews.com/ berita/337815/mafindo-luncurkan-program-tular-nalar-akademi-lansia. Diakses pada Tanggal 1 Mei 2023.

Badan Pusat Statistik. (2020). Sensus BPS. Retrieved from https://sensus.bps.go.id/main/index/ sp2020#:~:text=Jumlah %20penduduk%20Indonesia%20pada%20tahun%202020%20adalah%20sebanyak%20270.203.917%20jiwa. Diakses pada Tanggal 20 Mei 2023.

Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik penduduk lanjut usia 2018. Jakarta: Badan Pusat Statistik

Devamethia. G. (2019). Pengalaman lansia terlantar dalam menghadapi krisis psikososial tahap kedelapan ego integrity vs despair. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Fosnot. (1996). Enquiring teachers. enquiring learners. a constructivist approach for teaching. New York: Columbia University.

Gustian, M., A., & Palmizal. (2021). Motivasi lansia pada aktivitas olahraga. Jurnal Olahraga & Kesehatan Indonesia, 2(1), 61-70.

Handayani, S. P., Sari, P. R., & Wibisono. (2020). Literature review manfaat senam lansia terhadap kualitas hidup lansia. Jurnal Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia, 8(2), 48-55.

Havighurst, R. J. (1972). Developmental tasks and education. (3rd ed.) New York: McKay.

Karli, H., & Yuliariatiningsih, M. S. (2003). Model-model pembelajaran. Bandung: Bina Media Informasi.

Kurnia, L. (2021). Seri modul literasi digital Kominfo-Japelidi-Siberkreasi 2021-2024. Retrieved from https://www.lspr.edu/lppm/wp-content/uploads/2021/06/Ringkasan-Eksekutif-Seri-Modul-Literasi-Digital-Japelidi.pdf. Diakses pada Tanggal 12 Mei 2023.

Media Indonesia. (2022). Tular Nalar gelar rangkaian pelatihan digital bagi pemilih pemula dan lansia. Retrieved from https://mediaindonesia.com/humaniora/528412/tular-nalar-gelar-rangkaian-pelatihan-digital-bagi-pemilih-pemula-dan-lansia. Diakses pada Tanggal 12 Mei 2023.

Miransyah, B. A. (2020). Pondok Pesantren lansia di Jakarta. Tugas Akhir Program Studi Arsitektur. Universitas Persada Indonesia Y.A.I, Jakarta.

Mudlofir, A., & Fatimatur, E., (2017). Desain pembelajaran inovatif dari teori ke praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mustafa, P. S., & Roesdiyanto, R. (2021). Penerapan teori belajar konstruktivisme melalui model PAKEM dalam permainan bolavoli pada Sekolah Menengah Pertama. Jendela Olahraga, 6(1), 50–65.

Pandji, D. (2012). Menembus dunia lansia. Jakarta: Gramedia

Prensky. M. (2001). Digital natives, digital immigrants. Retrieved from https://www.marcprensky.com/writing/Prensky%20-%20Digital%20Natives,%20Digital%20Immigrants%20-%20Part1.pdf. Diakses pada 2 Mei 2023.

Priyani, R. (2017). Lansia yang bahagia di era internet. Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia, 22-24 Agustus 2017

Sariani, N.. (2023). Pendidikan sepanjang hayat. Sumatra Barat: PT Global Eksekutif Teknologi.

Sudjana, N (2016). Penilaian hasil proses belajar mengajar. PT Remaja Rosdakarya.

Sugiono, S. (2020). Industri konten digital dalam perspektif society 5.0. Jurnal IPTEK-KOM (Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi), 22(2), 175-191

Suparno, P. (2001). Filsafat konstruktivisme dalam pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Suryadi., Kamil, M., Saepudin, A., Saripah, I., Yusmanto, & Hardiyanto, W. (2023). Model pembelajaran bagi lansia pada Pondok Pesantren di Indonesia. Journal on Education, 05(04), 15525-15536

Suyono, & Hariyanto. (2014). Belajar dan pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

VOAIndonesia. (2023). Akademi digital lansia, upaya Mafindo lawan penipuan digital dan hoaks. Retrieved from https://www.voaindonesia.com/a/akademi-digital-lansia-upaya-mafindo-lawan-penipuan-digital-dan-hoaks/6933098.html. Diakses pada Tanggal 7 Mei 2023.

WHO. (2018). Ageing and health. Retrieved from http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ageing-and-health. Diakses pada Tanggal 1 Mei 2023.

Widodo, A. (2005). Tahapan pembelajaran yang konstruktivis: Bagaimanakah pembelajaran sains di sekolah? Seminar Nasional Pendidikan IPA, 1-11 September 2005.

Yasmin, M. (2008). Paradigma pendidikan konstruktivisme. Jakarta: GP Press.

Downloads

Published

2024-07-31

How to Cite

Sarbani, Y. A., Mulyati, H., & Astuti, S. I. (2024). Literasi Digital, Lansia, dan Konstruktivisme: Pendekatan Pembelajaran untuk Meningkatkan Resiliensi Para Imigran Digital. Scriptura, 14(1), 72-81. https://doi.org/10.9744/scriptura.14.1.72-81

Issue

Section

Articles